Wednesday, January 19, 2011

Reducing Telegraph on Panels Due to Wooden Edge Band Application

By: RUDY OKTAVIAN


Sebagian besar desain panel pada kabinet ataupun meja menggunakan wooden edge band. Meski kadang fungsi wooden edge band digantikan dengan veneer edge band ataupun PVC edge band, namun penggunaan wooden edge band memiliki fungsi, keistimewaan dan cita rasa tersendiri yang tak dapat tergantikan dengan edge band lainnya. Itulah sebabnya desainer furniture antik lebih menyukai menggunakan wooden band.

Namun demikian untuk menghasilkan sebuah panel dengan wooden edge band yang rata dengan minim deformasi bukanlah perkara yang mudah. Banyak persyaratan mutu yang harus dipenuhi untuk mengatasi pergerakan kayu. Bayangkan saja bila veneer muka fancy/dekoratif yang bermutu tinggi, mahal harganya dan diimport langsung dari Amerika/Eropa, terpaksa harus direject setelah dirakit karena adanya telegraph yang terlalu jelas terlihat, pasti kerugiannya sangat besar dan membuat frustrasi, ini tidak termasuk rugi karena mundurnya rencana pengiriman dan menurunnya tingkat kepercayaan pelanggan.

Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memperkecil timbulnya telegraph karena penggunaan wooden edge band:
  1. Desain ketebalan wooden edge band dibuat setipis mungkin untuk memperkecil resiko pergerakan kayu. Tentu kita telah paham semakin tipis kayu semakin mudah mengeringkannya, sehingga semakin stabil dan lebih kecil pergerakannya.
  2. Desain sistem sambungan tongue and groove antara band dengan panel intinya, agar permukaan kontak jadi lebih besar, saling mengunci satu sama lain, dan memperkecil resiko pergeseran sambungan  saat pencekaman, sekaligus meminimalisir pemakanan dengan amplas saat meratakan permukaan panel sebelum dilaminasi dengan veneer muka.
  3. Pilihlah material wooden edge band dari jenis kayu yang secara umum sifat pergerakannya lebih kecil seperti mahoni, mangga, karet, dsb. Kayu yang telah dewasa lebih stabil daripada kayu yang masih muda, oleh karena itu pergerakan kayu dewasa jauh lebih kecil.
  4. Pastikan kadar kelembaban (moisture content, MC) wooden edge band tidak lebih dari 8% sebelum dirakit dengan panel intinya.
  5. Pastikan kontak permukaan benar-benar lurus, rata berhimpitan dan tegak lurus terhadap bagian muka dan belakang panel untuk meminimalisir pergeseran saat pencengkaman.
  6. Pastikan kontak permukaan bersih dari debu kayu ataupun sisa tatal kayu. Lap kontak permukaan dengan kain sedikit basah dan tunggu hingga kering sebelum dilakukan pengeleman.
  7. Gunakan jenis lem yang sesuai untuk aplikasi pengepresan dingin, misalnya jenis lem PU prepolymer, epoxy, PVA, dsb.
  8. Lakukan pencekaman benda kerja pada meja pencekam atau menggunakan mesin clamp carrier untuk hasil yang lebih baik, efisien dan cepat.
  9. Waktu pengeringan untuk semua panel top tidak boleh kurang dari 48 jam, sedangkan panel lainnya boleh hingga 24 jam saja. Simpanlah hasil pengepresan dingin didalam ruang yang terjaga suhu dan kelembaban relatifnya hingga batas minimal 24 jam sebelum akhirnya muka panel diamplas dengan mesin pengamplas panel (Wide Belt Sander, WBS).
  10. Konstruksi panel yang ideal dibuat 5 ply (face veneer - MDO/veneer cross band - MDF core - MDO/veneer cross band - back veneer).
Ingat: Menjaga suhu dan kelembaban relatif ruang pengering merupakan bagian dari prosedur kunci yang sangat penting yang merupakan penentu berhasil tidaknya laminasi. Penjelasan detail 1 - 10 diatas harus diterapkan dengan benar dan konsisten, sebab pada umumnya kegagalan karena telegraph ini lebih banyak disebabkan karena tidak peduli/tidak konsisten akan prosedur kunci 1 - 10 diatas.


Good Luck! :-)


    No comments:

    Post a Comment